Pages

Jumat, 20 Juli 2012

ANALISA BISNIS MAKANAN

ANALISA BISNIS MAKANAN

ANALISA BISNIS MAKANAN

Bisa dikatakan usaha di bidang makanan tidak ada matinya. Itu dikarenakan pada dasarnya semua orang suka makan. Keuntungan yang didapat juga lumayan, lho, bisa sampai 100%! Menggiurkan ya!

Tapi banyak orang yang bingung tentang cara menghitung modal usaha untuk memulai bisnis mereka. Pada edisi kali ini, Koko Hidayat, seorang pengajar kursus masak di Klub NOVA akan membagikan ilmu cara menghitung modal dan variabel lain dalam memulai bisnis, dalam hal ini bisnis makanan.

A. GAMBARAN USAHA
1. BAHAN BAKU
Bahan baku dalam pembuatan makanan diusahakan yang mudah dicari di toko-toko bahan makanan, pasar-pasar tradisional atau mal. Disarankan untuk membeli bahan baku yang berkualitas, karena akan menghasilkan makanan lezat dan bergizi.
2. PERLENGKAPAN USAHA
Untuk skala usaha kecil dan menengah(UKM), bisa Anda lihat dulu di dapur Anda, apakah ada perlengkapan dapur yang bisa dipakai. Kalau memang belum ada, disarankan membeli perlengkapan usaha dalam volume kecil terlebih dulu.
3. TENAGA KERJA
Dalam skala kecil, ada baiknya produksi makanan kita tangani sendiri dulu bersama keluarga. Karena selain tidak membayar tenaga kerja, kualitas bahan dan pembuatan makanan juga terjaga. Tapi kalau sudah mulai banyak pesanan, tidak ada salahnya kita mengambil tenaga kerja.
4. PENGEMASAN
Perlu dipikirkan cara mengemas makanan jualan kita semenarik mungkin untuk memberikan nilai lebih pada produk Anda.. Banyak orang yang membeli makanan karena kemasannya cantik atau unik. Bisa juga dengan dus polos yang kita tempel stiker nama usaha makanan kita. Kalau sudah mulai maju, bisa dengan pesan dus berbagai ukuran dengan tulisan brand kita yang dicetak.
5. PROMOSI DAN PENJUALAN
Banyak cara yang dilakukan untuk mempromosikan makanan seperti membuat spanduk, kartu nama atau konsumen dari mulut ke mulut atau melalui website/jejaring sosial. Untuk awal, Anda bisa menitip penjualan makanan ke kantin atau toko terdekat.
6. PENETAPAN HARGA
Harga jual tergantung segmen yang kita bidik, karena berkaitan dengan harga bahan dan besar keuntungan yang kita inginkan. Biasanya keuntungan makanan antara 50 – 100%.

B. BIAYA INVESTASI, meliputi pembelian barang-barang yang memang kita gunakan untuk memproduksi makanan dalam kurun waktu yang cukup lama. Misalnya: oven gas, tabung gas, mixer, loyang, cetakan, timbangan, baskom, dan lain-lain.

C. BIAYA OPERASIONAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL
Biaya tetap adalah biaya penyusutan dari barang investasi. Misalnya oven diperkirakan masih bagus digunakan sampai 4 tahun atau 48 bulan. Jadi nilai penyusutan per bulan adalah 1/48 kali harga oven.
Sedangkan biaya variabel meliputi harga semua bahan atau jasa yang diperlukan selama sebulan seperti tepung, margarine, gula pasir, telur, tenaga kerja dan lain-lain.

D. KEUNTUNGAN = TOTAL PENERIMAAN – TOTAL BIAYA OPERASIONAL
Jadi kalau total penerimaan sebulan Rp 6 juta, sedangkan total biaya operasioanalnya Rp 3 juta, jumlah keuntungan adalah Rp 6 juta – Rp 3 juta yaitu Rp 3 juta. Mudah bukan? Selamat menjadi pengusaha!

Tips Seputar Usaha Makanan
a. Pilih jenis makanan yang Anda kuasai terlebih dulu.
b. Jangan sungkan-sungkan minta masukan dari pembeli atau pelanggan mengenai rasa atau tampilan makanan yang Anda jual.
c. Selalu buat inovasi baru untuk bentuk dan jenis makanan yang dijual. Ide bisa dari majalah, internet atau ikut kursus masakan.

Ref : http://klubnova.tabloidnova.com/KlubNova/Artikel/Aneka-Tips/Tips-Keuangan/ANALISA-BISNIS-MAKANAN

0 komentar:

Posting Komentar